Headlines
http://www.mahartibrand.com/

Published On:Rabu, 07 Desember 2016
Posted by Unknown

Ketergesaan Dekat Dengan Kerusakan

Mendung, angin pagi bertiup semilir membawa hawa dingin. Pagi ini saya mengantar anak saya ke sekolah, tidak boleh terlambat, karena hari ini jadwal UAS di sekolahnya. Jalanan padat, seperti biasanya setiap senin pagi kendaraan padat merayap. Meski padat, mobil motor tetap bergerak, sesekali berhenti terhambat orang menyebrang atau mobil keluar dari tikungan. Tapi semua tetap bergerak mesti lambat.

Sampai pertigaan depan Lotte Mart, mobil-motor berhenti agak lama. Bukan karena lampu merah, ternyata ada motor kecelakaan. Orang-orang bilang motor ngebut, menerobos lampu yang sedang menyala merah, terhantam mobil dari arah samping yang sudah bergerak karena lampu di seberang sudah berwarna hijau.

Mungkin pengendara motor tergesa-gesa, merasa khawatir akan terlambat, sudah tidak sabar dengan kemacetan, sehingga tergesa-gesa melakukan terobosan dengan melanggar lampu jalanan. Terlalu lambat memang membosankan, bahkan menggelisahkan, tapi terlalu cepat, ketergesa-gesaan bisa memperburuk keadaan bahkan menimbulkan kerusakan. 

Manusia sering kehilangan kemampuan melakukan pengendalian dalam situasi ketergesaan. Hal ini tentu bisa bersifat fatal. Tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, tergesa-gesa membuat penilaian, tergesa-gesa melakukan perjalanan, tergesa-gesa frustasi pada keadaan, dan lain-lain, bisa berakibat fatal bukan hanya untuk yang bersangkutan, tapi juga untuk orang lain disekitarnya.

Akibat dari ketergesa-gesaan pengendara motor tadi, mobil-motor yang semula bergerak meski lambat kini berhenti total. Hanya karena ada satu pengendara yang tidak sabar, ingin bergerak lebih cepat dari yang lain, akhirnya menyebabkan semua terhenti, bukan hanya pengendara motor tadi, tapi semua kendaraan harus berhenti. Ketergesaan satu orang telah melahirkan kegelisahan lebih banyak orang karena berhentinya semua kendaraan.

Dalam organisasi, kita sering juga menjumpai semangat ketergesa-gesaan ini. Tergesa-gesa karena ada kepentingan individual yang dikejar, tergesa-gesa karena bosan melihat kelambanan, tergesa-gesa karena memang memiliki mental ketergesaan dalam merespon keadaan, tergesa-gesa karena ingin segera melihat dan menikmati hasil perjuangan. Dan banyak lagi variasi sebab ketergesa-gesaan yg bisa menyusup dalam gerak organisasi. 

Dalam menanggapi aksi 212 kemarin misalnya, banyak yg tergesa-gesa dalam bersikap. Polisi tergesa-gesa membuat edaran larangan, bahkan tergesa-gesa menuduh makar. Beberapa pimpinan ormas tergesa-gesa bikin fatwa sholat Jum’at tidak syah jika tidak di masjid. Ketergesaan ini akhirnya hanya mempermalukan diri sendiri & menurunkan marwah lembaga. Karena massa tetap datang meski banyak perlawanan dan hambatan.

Waspadalah pada sikap ketergesaan, ketergesaan lawan dari ketenangan, kalau ketenangan datang dari Tuhan, maka ketergesaan adalah dorongan syetan..ketenangan mendorong kemajuan, ketergesaan sangat dekat dengan kerusakan.

Penulis | DR. Mukhamad Najib, S.TP, MM
Ketua Departemen Manajemen, IPB  | Presdium KA KAMMI
 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Banten Perspektif

Update Unknown News 18.55.00. . Terima Kasih Atas Kesediaanya Membaca Informasi Kami Semoga Bermanfaat. Dan Memberikan Inspirasi



http://www.mahartibrand.com/

http://www.mahartibrand.com/

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://web.facebook.com/noq.murni?fref=ts" target="_blank"><img alt="https://web.facebook.com/noq.murni?fref=ts" border="0" height="300" src="https://4.bp.blogspot.com/-vIXz1XhHsYg/WE-AhcvoNMI/AAAAAAAAHw8/0hCnsxXCGVImwVbku0YT1RdYH-ruTwPbQCLcB/s300/3.jpg" width="320" /></a></div> <br />



    Blog Archive