Published On:Minggu, 01 Mei 2016
Posted by Unknown
“Konflik PKS, SHW dan Orang Lain Ditengah-Tengah Kita”
(*dari Twit Ronin Ronandi)
Seseorang bernama SHW bermanuver akhir Maret lalu. Senggol kanan-kiri membuat gaduh di partai dakwah. Ia datangi Akom. Ia sambangi Fadli. Dia sebar gambar ke awak media demi fitnah dan ancaman. Capture surat pemecatan oleh Majelis Tahkim kepada Fahri Hamzah yang beredar waktu itu di media berasal darinya. Detil tentang surat Majelis Tahkim yang disebar SHW & apa motifnya, kita bahas agak akhir.
Kita kenali dulu siapa SHW “si orang lain" SHW (sering disebut cuma SH) ini wajah lama. Nama aslinya Kanjeng Raden Mas Tumenggung SHW. Putra mantan Kasdam IV Diponegoro. Bagi sebagian orang, SHW bak the phantom of the opera. SHW adalah politisi sekaligus pengusaha.
Ia mantan Ketua DPD Golkar Jateng lalu kemudian hari menyeberang ke PKB
Pada 1997 pernah menjadi Anggota DPRD I Jateng di Komisi C. Setelahnya ia mundur lalu menjadi Asisten Pribadi Menteri Kehakiman sejak 1998. Ia lalu menjadi penasehat Mensos 2002-2004. Pada 2005-2007 SHW pernah menjabat sebagai Stafsus Mensos Bidang Sosial Ekonomi.
SHW pernah mengacak2 PKB tahun 2008. Lili Wahid menuduhnya membisiki Gusdur untuk memecat Muhaimin sbg Ketua Umum. SHW menciptakan perang saudara di PKB dengan memanfaatkan kedekatan dg Yenni Wahid, putri Gus Dur. SHW dekat dengan banyak pihak dan pandai ‘menganyam berbagai kebutuhan’ dengan mengakses orang-orang penting.
Pada November 2008, SHW mendirikan Koran Merdeka. Ia mengajak Mulyana W. Kusumah sbg pimpinan media. Pada awal Mei 2009, SHW ditangkap Polisi dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkaraen bersama 8 orang lainnya. SHW disebut sebagai otak pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran yang akhirnya melibatkan pula Antasari Azhar.
Atas kasus tersebut, SHW dikenai vonis 15 thn penjara. Tapi pada 6 September 2015 ia menghirup udara bebas karena mendapat remisi. SHW mendapat remisi cukup signifikan 43 bulan 20 hari, sangat besar utk tervonis pembunuhan berencana. Ia lalu beroperasi lagi
Jika ditanya bagaimana SHW ini masuk ke PKS, pertanyaan serupa itu utk Ahmad Fatonah. Bagaimana AF bisa masuk PKS?
AF masuk karena dekat dengan LHI dan kelompok Menteri Pertanian.Sementara SHW masuk melalui Opa “S” - oldcrack yg disebut ‘bapak intelijen’ di PKS. Suatu waktu, Opa “S” pernah menjenguk ketika SHW dipenjara. Ketika kepergok wartawan, Opa “S” bilang kenal SHW sejak 1998.
SHW tentu bukan kader. Ia ditarik masuk ke pusaran elit PKS yang berkuasa saat ini. Apalagi perannya juga ‘pendamai konflik'. Melihat pola sebelumnya, SHW biasanya menjadi juru selamat para pejabat & politisi yg sedang terlilit masalah. Contoh: kasus Antasari
Pejabat datang padanya lalu SHW akan mengatur semua. Mengeluh ini-itu, lalu SHW akan membereskan dengan berbagai imbalan. Untuk kasus PKS, masih tanda tanya. Apa yang SHW bantu, siapa yg meminta bantuan padanya, kasus apa.
Pihak tertentu mengatakan SHW mengatur penyelamatan beberapa mantan menteri eks PKS yang tersangkut kasus.Beberapa eks menteri PKS memang menyisakan catatan saat menjabat. Yang sdh jelas : eks Menkominfo dan eks Menristek. Dan begitu itu dibuka sepenuhnya, atau dilanjutkan prosesnya, PKS bisa kena badai besar yang meruntuhkan citranya.
Kembali pada bagaimana foto surat pemecatan Fahri Hamzah oleh Majelis Tahkim PKS, menarik didalami krn bisa menyeret elit PKS. Surat pemecatan Fahri Hamzah dari semua jenjang keanggotan PKS didasarkan pada keputusan Majelis Tahkim pada 11 Maret 2016
Awak media gaduh tentang foto surat pemecatan itu pada 3 April 2016. Kemudian foto tersebut beredar luas, muncul di media.
Ketika dikonfirmasi kepada Presiden PKS Sohibul Iman, ia mengatakan bahwa “Surat pemecatan itu memang ada". Antara 11 Maret s.d 3 April, apa yang terjadi pada surat pemecatan tersebut? Apakah sudah dikirim ke Fahri? Ternyata tidak, 3 April, malam seusai shalat Isya, setelah kegaduhan terjadi, baru datanglah surat itu ke tangan Fahri Hamzah.
Surat diantar terburu-buru oleh kurir yg merupakan office boy kantor DPP PKS
Jadi antara 11 Maret s.d 3 April 2016 itu, surat ini dimain-mainkan & diedarkan oleh satu pihak, yaitu SHW.
Capture surat pemecatan itu ia edarkan kemana-mana. Sebagai bergaining dan alat permainan untuk sebuah tujuan. Kepada berbagai pihak, ia bahkan mengancam. Ia sebut penawaran-penawaran sambil katakan “Fahri Hamzah telah dipecat”
Terka sendiri apa motifnya. Hal itu tak sulit ia lakukan berbekal pengalaman & koneksinya. Ia bahkan sering disebut orang sbg agen BIN.
Guru dan inspirator para kader PKS, Anis Matta, pernah menulis “Orang Lain di Tengah Kita” - tulisan ini sangat terkenal. Sejak gesekan hingga konflik PKS dan Fahri Hamzah sbg buntut pemecatan, tulisan AM menjadi semacam ‘reminder’. Dalam organisasi apapun, termasuk di tubuh sebuah partai idiologis spt PKS, intruder bisa masuk dari luar atau tumbuh dari dalam.
Internal PKS sempat saling tuduh & curiga. Kubu progresif dan kubu konservatif sebut kubu lain sebagai ‘orang lain’ & merusak dari dalam. Barisan muda yang progresif, terwakili Anis Matta, Fahri Hamzah, Mahfudz Siddiq sering dianggap pengganggu kemapanan & dituduh ‘orang lain’.
Kubu muda dan progresif ini terlihat aneh bagi kubu konservatif karena terlihat dekat dengan siapapun & pemikirannya kadang ‘meloncat'. Sebaliknya paket pimpinan baru PKS yg sekarang, dijuluki datang dari masa lalu, dicurigai membawa agenda lama & makar terhadap kubu AM. Dengan penjelasan detil diatas, kader & simpatisan PKS tak bisa melihat ini sebagai persoalan elit saja.
Kritis & bersuaralah melihat kejadian ini. Apa yang terjadi ini adalah persoalan ujian kesolidan pada semua tingkatan dan ujian kekuatan filter thd penyusup dari luar
Tanpa menghalangi proses hukum & sidang etik yang sedang dituntut pihak Fahri Hamzah kpd PKS, upaya rekonsiliasi harus dilakukan.
Ishlah mungkin perlu waktu. Tapi mengedarkan informasi yang kita anggap benar dan logis tak boleh dihalangi demi alasan ‘tunduk-taat’. Siapapun juga harus membiasakan diri bahwa operasi intelijen adalah keniscayaan dalam politik. Jangan terlalu lurus memandang persoalan. Politik adalah bab yang berliku. Kader harus melek & waspada. Operasi intelijen ini terhadap kasus PKS vs FH ini sudah disinyalir dari awal. Fahri pun sempat menyebutkan dugaan itu. Semoga twit ini mencerahkan.
Sumber: Group KamiBersamaFahri