Published On:Minggu, 01 Mei 2016
Posted by Unknown
Konser Amal Palestina dan Tingkat Kesejahteraan Warga Serang
BANTENPERSPEKTIF.COM,KOTA SERANG-- Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Kota Serang baru saja usai digelar Minggu (/5/2016). Tak hanya penampilan artis Opic dan Mely Goeslaw namun juga digelar lelang amal. Ada hal menarik dalam lelang konser alam tersebut, seperti apa? Berikut pantauan Banten Perspektif.
Sekira pukul 11.00 WIB, Opic tampil memukau dengan salawatnya. Usai menyanyikan satu lagu Opic pun menggelar lelang amal. "Sekarang kita mau lelang amal," kata Opick yang didaulat oleh panitia untuk menjadi MC lelang Amal Palestina.
Kali pertama lelang berupa gambar Masjid Al Aqsa lengkap dengan figuranya dan dibuka dengan harga Rp 15 Juta. Respon pengunjung lumayan lama dan baru ada yang bersedia membeli dengan nilai yang ditawarkan. Harga pun kembali dinaikan menjadi Rp 20 juta, lagi-lagi Opick harus meneriakan beberapa kali karena tak ada juga pengunjung yang mengacungkan sebagai bentuk kesediaan untuk membeli barang lelang tersebut.
Selang beberapa menit baru ada orang yang bersedia dan ternyata itu pun adalah Walikota Serang, Tubagus Haerul Jaman dengan nilai lelang Rp 20 juta. Pengunjung pun bertepuk tangan seraya mengucapkan takbir. Opick kembali menaikan harga lelang menjadi Rp 25 juta dan lagi-lagi Opick harus menunggu beberapa menit untuk melihat apakah ada yang bersedia atau tidak.
Pengunjung yang berada di tribun atas sempat berceloteh, uangnya besar banget ya. Boro-boro Rp 25 juta, rumahnya saja masih nyicil, demikian celetuk salah satu pengunjung. Namun selang beberapa menit ada salah satu pengunjung yang berdiri di tengah kerumunan warga dan bersedia membeli dengan nilai Rp 25 juta.
Gambar pun akhirnya terbeli dan sumbanganpun dilanjut dengan sumbangan Rp 10 juta tanpa mendapatkan barang lelang. Untuk kesekian kalinya Opick harus menunggu orang yang mau, dan selang beberapa menit salah seorang warga yang tak lain adalah mantan anggota DPRD Propinsi Banten, Yayat Suhartono bersedia memberikan angka Rp 10 juta.
Hingga sampai angka Rp 500 Ribu baru pengunjung merespon lebih cepat. Kondisi ini tentu berbeda dengan daerah lain, seperti di Kota Tangerang, dimana respon lelang cukup positif. Apakah hal ini menggambarkan bahwa kondisi kesejahteraan warga di Kota Serang masih dibawah rata-rata? Kita tentu belum bisa menyimpulkan secara pasti.
Namun melihat respon lelang amal tersebut paling tidak bisa ada gambaran tentang kondisi kesejahteraan masyarakat di Kota Serang level kelas menengahnya. Bahkan, lelang sarung dan peci milik Rano Karno saja hanya laku masing-masing Rp 5 juta. Meski masih pada kisaran angka Rp 5 juta- Rp 500 ribu lelang yang paling diminati pengunjung, namun paling tidak ini langkah awal yang baik untuk membuktikan kepedulian kepada warga Palesinta.
Penulis: Karnoto
