Published On:Rabu, 13 April 2016
Posted by Unknown
Komunitas Jurnalis Berhijab, Bukan Sekadar Kerja
Profesi jurnalis atau wartawan kerap dimaknai sebagai pekerjaan yang keras dan butuh perjuangan. Saat ini jurnalis justru digandrungi oleh kalangan perempuan. Bahkan muncul komunitas jurnalis yang mengenakan hijab atau jilbab. Hal ini membuat perkumpulan profesi jurnalis lebih ramai diluar organisasi resmi seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) atau Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Komunitas Jurnalis Berhijab atau disingkat KJB dibentuk atas kesamaan profesi, passion dan tentunya sama mengenakan hijab. Menurut Trifty Qurrota Aini, salah seorang anggota komunitas KJB, perkumpulan ini berawal dari rutinitas sehari-hari di lapangan. Mereka kerap bertemu saat terjadi peristiwa. Meski anggota KJB berasal dari media yang berbeda, tetapi dalam bekerja mereka saling membantu.
“Chemistry sebagai sesama muslimah akhirnya mendorong kita memperkuat tali silaturahmi dan ukhuwah islamiyah dengan membentuk KJB,”kata jurnalis Metro TV ini.
Selain membahas soal pekerjaan, jurnalis berhijaab kerap bertukar pikiran tentang ibadah ataupun tren hijab. “KJB terdiri dari wanita berhijab dari berbagai media massa, diantaranya media TV, Radio, cetak, online. Saat ini jumlah anggota KJB lebih dari 50 orang,”kata Trifty.
Disela kesibukan mencari berita, anggota KJB masih meluangkan waktu melakukan aksi sosial. Diantaranya menggelar seminar, workshop untuk Siswa Dhuafa, Journalistik Goes to School, Fashion Show, TalkShow dan Siaran Radio. Memang KJB saat ini disi oleh sebagian besar jurnalis senior dengan masa kerja di atas 3 tahun. Namun, menurut Trifty, jurnalis muslimah di seluruh Indonesia bisa bergabung baik jurnalis, presenter, reporter, camera person, produser, field produser, koordinator liputan maupun make up artist.
