Published On:Selasa, 12 April 2016
Posted by Unknown
Interpretasi dan Peluang Profesi Interpreter
Banyak
orang yang berkata jika sebenarnya tidak ada fakta di dunia ini, namun
yang ada hanyalah interpretasi. Sepuluh orang akan memiliki interpretasi
yang berbeda pada sebuah kejadian meskipun saat itu mereka sama-sama
menyaksikan kejadian tersebut di tempat dan waktu yang bersamaan.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, interpretasi adalah pemberian kesan,
pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu. Secara singkat,
Kamus Besar Bahasa Indonesia juga mendefinisikan interpretasi sebagai
tafsiran. Interpretasi dapat juga didefinisikan sebagai proses
komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara
yang tidak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara
simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal
sebagai interpretasi berurutan).
Interpretasi
adalah milik pribadi, sehingga kita tidak perlu dan tidak bisa
memaksakan interpretasi kita kepada orang lain. Meskipun begitu, jika
dilakukan secara efektif, interpretasi dapat pula digunakan untuk
meyakinkan orang lain serta dapat mendorong orang lain untuk merubah
cara berpikir dan tingkah laku mereka. Dalam hal ini, interpretasi
dipahami sebagai suatu proses untuk menyederhanakan ide-ide atau isu-isu
yang rumit untuk kemudian membaginya dengan masyarakat awam.
Interpretasi
merupakan bagian dari sebuah gambaran akan informasi.
Informasi-informasi yang diterima oleh seseorang akan diubah sesuai
dengan simbol yang dimilikinya sehingga menghasilkan sebuah
interpretasi. Informasi tersebut sangatlah beragam, dapat berbentuk
lisan, tulisan, gambar, matematika, dan lain sebagainya. Interpretasi
seseorang terhadap suatu hal atau suatu peristiwa dapat berbeda-beda,
tergantung dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki orang tersebut
selama hidupnya.
Interpretasi
tidak dapat dipisahkan dari persepsi, bahkan terkadang ada yang
menganggap jika dua kata ini memiliki makna yang sama. Sesungguhnya,
interpretasi dan persepsi merupakan dua hal yang berbeda namun saling
berhubungan.
Menurut
Alex Sobur, interpretasi adalah satu dari tiga komponen pembentuk
persepsi. Ketiga komponen utama dalam proses pembentukan persepsi
tersebut adalah:
a. Seleksi
Seleksi
adalah tahap yang dilalui sebelum interpretasi. Seleksi adalah proses
pemilihan rangsangan yang diterima oleh kelima indera kita. Rangsangan
yang telah diterima akan dipilih dan diseleksi sebelum akhirnya
seseorang melakukan interpretasi.
b. Interpretasi
Interpretasi
adalah proses mengorganisasikan informasi sehingga memiliki arti bagi
seseorang. Interpretasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian,
dan kecerdasan seseorang. Interpretasi juga dipengaruhi oleh kemampuan
seseorang untuk menyaring berbagai informasi yang kompleks menjadi
sederhana.
c. Pembulatan
Komponen
persepsi selanjutnya adalah pembulatan. Pembulatan yang merupakan
komponen terakhir setelah interpretasi merupakan penarikan kesimpulan
dan tanggapan terhadap informasi yang diterima. Persepsi dapat
diterjemahkan ke dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi dari informasi
yang diterima sebelumnya.
TUJUAN INTERPRETASI
Setiap hal yang kita lakukan pasti memiliki tujuan, begitupun dengan interpretasi. Sebenarnya, interpretasi adalah hal alami yang pasti akan dilakukan oleh setiap orang setiap kali menerima sebuah informasi. Akan tetapi, di balik interpretasi yang dibangun oleh seseorang, pasti terdapat motivasi dan tujuan di belakangnya.Dalam proses pembentukan interpretasi, setidaknya terdapat dua tujuan utama. Tujuan interpretasi yang pertama adalah untuk meningkatkan pengertian. Informasi dalam bentuk berbagai simbol hanyalah sesuatu yang tanpa makna sebelum akhirnya seseorang melakukan interpretasi terhadapnya. Interpretasi yang diberikan oleh seseorang terhadap sebuah simbol atau informasi dapat mengarahkan dirinya untuk meningkatkan pemahamannya terhadap hal tersebut.
Tujuan interpretasi yang kedua adalah untuk propaganda. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebenarnya interpretasi merupakan pengalaman pribadi seseorang, sehingga tidak ada orang yang berhak memaksakan interpretasi dirinya terhadap orang lain. Meskipun begitu, pengaruh yang diberikan oleh seseorang terhadap orang lain dapat memengaruhi interpretasi orang tersebut terhadap sesuatu hal. Jika hal ini terjadi, maka seseorang dikatakan telah melakukan propaganda yang akhirnya memengaruhi interpretasi seseorang terhadap sebuah hal atau sebuah kejadian.
INTERPRETASI DAN INTERPRETER
Di dunia ini, tidak ada dua orang yang akan memiliki interpretasi sama persis. Meskipun begitu, sebuah simbol yang diterima dan dapat dipahami antara seseorang dengan orang lain akan memungkinkan terciptanya interpretasi yang mirip atau mendekati satu sama lain. Salah satu hal yang mendukung terciptanya simbol dan informasi yang sama adalah kesamaan bahasa. Hal ini tentunya mudah jika komunikator dan komunikan berasal dari negara atau daerah yang sama dan memiliki bahasa yang sama pula.Tapi bagaimana jika ternyata bahasa yang digunakan berbeda?
Masalah perbedaan bahasa dapat diatasi dengan keberadaan interpreter. Interpreter atau sering juga dikenal dengan istilah juru bahasa adalah profesi yang berbeda dengan translator atau penterjemah. Interpreter adalah orang yang menerjemahkan sebuah bahasa ke bahasa lain secara langsung (lisan). Sementara itu, translator adalah orang yang menerjamahkan sebuah bahasa ke bahasa lain secara tertulis.
Seorang interpreter dituntut untuk memiliki kemampuan menerjemahkan secara langsung tanpa alat bantu seperti kamus. Pekerjaan seorang interpreter dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama adalah simultaneous interpreting yakni keadaan dimana seorang interpreter menggunakan headphone untuk mendengarkan pembicaraan dalam bahasa sumber yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa lain secara langsung melalui microphone.
Kategori kedua adalah consecutive interpreter yakni keadaan dimana interpreter menyampaikan terjemahan dari bahasa sumber ke bahasa lain setiap kali seorang pembicara memberikan jeda.
Pekerjaan sebagai seorang interpreter membutuhkan kemampuan bahasa dan juga kemampuan mengingat yang sangat tinggi. Hal ini berfungsi untuk meminimalisir kesalahan interpretasi karena kurangnya informasi atau data-data yang disampaikan oleh interpreter.
Kesalahan interpretasi antara dua belah pihak karena kesalahan interpreter dalam menerjemahkan merupakan hal yang sangat mungkin terjadi. Karenanya, untuk meminimalisir kesalahan interpretasi tersebut, seorang interpreter setidaknya harus memiliki kemampuan-kemampuan berikut ini:
- Pengetahuan tentang hal-hal umum berkaitan dengan materi yang hendak diterjemahkan
- Pengetahuan mengnai budaya kedua bahasa
- Kosakata kedua bahasa
- Kemampuan mengekspresikan pokok pikiran dengan jelas dan tepat dalam kedua bahasa
- Kemampuan mengingat yang tinggi
#Ciputra