Published On:Selasa, 12 April 2016
Posted by Unknown
Weleh-weleh...Retail Tradisional di AS Hadapi Krisis. Belanja Online Penyebabnya
Retail tradisional atau kerap disebut dengan istilah brick and mortar di Amerika saat ini disebut-sebut tengah menghadapi krisis. Forbes menulis, sepanjang musim liburan 2013 para retailer hanya menikmati separuh uang belanja dibanding musim liburan tiga tahun lalu. Penyebabnya bukan karena orang Amerika mengurangi belanja mereka, tapi karena cara belanja konsumen di negeri itu berubah.
Konsumen di Amerika saat ini berpandangan, belanja dengan mengunjungi pusat perbelanjaan adalah kegiatan yang menghabiskan waktu di tengah jadwal kehidupan mereka yang padat. Mereka lebih senang mencari aneka kebutuhan mereka melalui Internet.
"Consumers find researching and shopping on the Web far more convenient than brick-and-mortar visits. Although in-store excursions can still be fun, in many ways shopping online or via a mobile device offers a better overall experience, whether from the couch after the kids are in bed, on a mobile phone during a quiet moment at lunch, or on the go," tulis Forbes.
Menurut Forbes, konsumen di Amerika merasa mendapatkan informasi lebih banyak dengan melakukan penelusuran online ketimbang bertemu dengan pelayan toko. Aneka ulasan produk yang banyak ditemukan di Internet, perbandingan daftar harga, dan layanan antar gratis, merupakan kenyamanan lebih yang ditawarkan belanja online.
Tidak perlu repot. Semua informasi yang dibutuhkan ada di Internet dan barang pun datang sendiri ke rumah. Menurut catatan ComScore, seperti dilaporkan Forbes, belanja online di musim liburan 2013 meningkat 10 persen. Para retailer melaporkan peningkatan yang tajam di situs belanja online mereka.
Indonesia
Itu cerita di Amerika. Bagaimana dengan Indonesia? Apakah Anda memiliki pengalaman kenyamanan yang sama di Internet? Menurut laporan Nielsen Indonesia yang dipublikasikan triwulan pertama tahun ini, konsumen Indonesia mulai menyukai belanja online seiring dengan meningkatnya penetrasi Internet di Indonesia. Mereka senang membaca ulasan dan mencari informasi mengenai produk dan jasa yang dibutuhkan.
Menurut survei Nielsen, urusan travelling menempati posisi teratas dalam aktivitas belanja online orang Indonesia. Sekitar setengah dari konsumen Indonesia berencana untuk membeli secara online tiket pesawat (55%) serta melakukan pemesanan hotel dan biro perjalanan (46%) dalam enam bulan ke depan.
Selanjutnya, empat dari sepuluh konsumen (40%) berencana untuk membeli buku elektronik (ebook), hampir empat dari sepuluh konsumen berencana untuk membeli pakaian, aksesori, atau sepatu (37%), dan lebih dari sepertiga konsumen merencanakan untuk membeli tiket acara (34%) secara online.
Perangkat yang paling sering digunakan untuk bebelanja online adalah telepon seluler (ponsel). Menurut laporan itu, Indonesia berada dalam urutan teratas secara global dalam hal penggunaan ponsel untuk belanja online bersama dengan Filipina, Vietnam, dan Thailand.
#KOMPAS