Published On:Kamis, 31 Maret 2016
Posted by Unknown
Efektifkah Strategi Kesan Didzalimi?
Pilkada memang adu strategi menarik simpatik, ada yang membuat kesan sebagai seorang pemberani, tegas, merakyat sampai ada yang membuat strategi kesan dirinya didzalimi. Lalu efektifkah strategi kesan didzalimi?Strategi ini mulai tenar ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mau maju menjadi Presiden RI. Ketika itu, SBY berseteru dengan Taufik Kiemas (Almarhmum) yang tak lain suami dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. SBY dikesankan sebagai orang yang didzalimi lalu opini pun dikelola oleh tim suksesnya. Dan hasilnya simpatik warga ketika itu luar biasa. Meski ini bukan satu-satunya faktor yang menentukan kemenangan seseorang, tapi strategi ini masih sering dipakai.
Moment kedua juga terjadi pada Jokowi, dimana ia dikesankan sebagai orang yang tersudutkan. Paling ramai adalah ketika munul Majalah Obor, dimana dimajalah tersebut diulas sisi negatif yang kemudian dikelola menjadi fitnah dari lawan kepada Jokowi. Hasilnya Jokowi pun mendapat simpati dari warga dan akhirnya terpilih menjadi Presiden RI.
Dalam konteks lokal ini juga terjadi. Paling terbaru adalah strategi yang dimainkan Airin Rachmi Diany. Tim Sukses Airin cukup lincah memanfaatkan serangan dari lawan yang menyudutkan Airin. Wanita yang akhirnya terpilih menjadi Walikota Tangerang Selatan ini dikaitkan dengan sejumlah kasus seperti kasus Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) alias suami dan kakak iparnya Ratu Atut Chosiyah.
Ting teng Airin pun mengelola isu ini dengan strategi tidak melakukan serangan balik, tapi lebih menonjolkan sisi emosionalnya, seperti penampilan yang anggun, merangkul dan nasehat yang membawa simpatik warga. Dengan dukungan fisik Airin yang cantik maka warga pun memberikan simpatik dalam bentuk dukungan dan Airin pun menang.
Lalu bagaimana dalam momentum Pilkada Banten 2017 kali ini, apakah strategi kesan didzalimi masih akan dipakai oleh para tim sukses?. Diperkirakan strategi ini masih akan dilakukan dengan berbagai cela yang bisa dimanfaatkan.
Penulis : Karnoto
# Chief in Editor Banten Perspektif