Published On:Kamis, 25 Februari 2016
Posted by Unknown
Berhijab Panjang, Illiza Sa’aduddin Sulap Aceh Jadi Destinasi Wisata Syariah
Nama Aceh bukan hanya dikenal di tanah air, namun daerah ini pernah mendunia akibat peristiwa bencana gempa dan tsunami Aceh pada 2007 lalu. Namun siapa sangka kini Aceh menjadi wisata syariah yang paling diminati. Ini semua karena keterampilan Iliza Sa'aduddin, sang hijabers panjang yang kini menjadi Walikota Banda Aceh.Memimpin Banda Aceh yang remuk dilanda gempa dan dilumat tsunami tidaklah mudah. Sebab hampir seluruh infrastruktur publik hancur. Aparatur pemerintahan pun bercerai-berai. Beruntung, Mawardy–Illiza dilantik saat Aceh sudah damai, tepatnya dua tahun sejak penandatanganan perjanjian damai RI-GAM di Helsinki pada 2005. Berbekal pengalaman tujuh tahun sebagai wakil wali kota mendampingi Mawardy Nurdin, Illiza memfokuskan pada pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, dan tata kelola pemerintahan.
Illza juga mendorong partisipasi perempuan dalam musyawarah pembangunan yang membuatnya memperoleh penghargaan Gender Awareness Award dari pemerintah Jerman. Meski giat melaksanakan pembangunan fisik dan tata kelola pemerintahan, Illiza tak melupakan sisi religiusitas Banda Aceh. Perempuan kelahiran 31 Desember 1973 itu mencanangkan Banda Aceh sebagai destinasi wisata i
slami dunia. Ibu empat anak itu pun belajar pengelolaan pariwisata sesuai syariah dari kota kembar Banda Aceh, yakni Istanbul di Turki. Keseriusan istri Amir Ridha menjadikan Banda Aceh sebagai destinasi wisata sesuai syariah ditunjukkan dengan penataan objek wisata, penertiban tempat wisata, pengaturan penginapan, serta membangun tempat-tempat hiburan yang menunjukkan kebesaran dunia Islam. Promosi ke luar negeri juga digalakkan, utamanya ke Malaysia, Jerman, Amerika Serikat, dan Tiongkok.
Hasilnya, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh meningkat 61 persen tahun lalu. Selama 2015, sekitar 1,8 juta setahun wisatawan berkunjung ke Banda Aceh dan kota-kota di sekitarnya. Wisatawan lokal masih mendominasi, umumnya berasal dari Sumatera Utara, provinsi lain di Sumatera, dan kota-kota di Jawa. Mayoritas berkunjung ke objek-objek wisata terkait tsunami, seperti museum tsunami dan PLTD Apung.