Published On:Jumat, 26 Februari 2016
Posted by Unknown
Encop Sofia;Merubah Mainstream Politik Kaum Perempuan
Ini cara pandang yang keliru dan harus
dilurusan, terutama untuk kaum perempuan.
Sebelum mempelajari ilmu politik di Hawai
University Amerika Serikat, Encop Sofia alergi dengan yang namanya politik.
Politik itu dunianya kaum laki-laki, keras dan menganut paham siapa yang kuat
maka dialah yang menang. Namun setelah mempelajari ilmu politik tanpa sengaja
di negeri Paman Sam tersebut cara pandang terhadap politik pun berubah.
Politik itu sesungguhnya salah satu upaya atau
stategi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, termasuk bagaimana
memberdayakan kaum perempuan bisa dilakukan melalui politik.
Kebijakan-kebijakan penting yang terkait dengan publik, khususnya perempuan
digodok dan diputuskan melalui politik.
“Nah kalau misalkan tidak ada keterwakilan
perempuan dalam politik, lalu bagaimana isu-isu perempuan bisa diperjuangkan.
Di sinilah mengapa saya terjun ke dunia politik dan harapan saya kaum perempuan
Indonesia harus melek politik supaya bisa mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang
terkait dengan perempuan,” kata Encop kepada Banten Perspektif (Banten Family Networking) di salah satu kafe di
Summarecon Mall Serpong (SMS), Tangerang Selatan.
Pembawaanya yang kalem, tutur katanya yang
lembut tapi padat berisi membuat Encop mendapat kepercayaan dari masyarakat di
daerah pemilihan Kota Serang. Alumnus Usuludhin Universitas Islam Nasional
(UIN) Syarief Hidayatullah ini terlihat begitu yakin bahwa dunia politik tidak
sekeras atau kaku seperti yang digambarkan sebagian masyarakat.
Keyakinan itu bukan tanpa alasan, selama lima
tahun menjadi anggota DPRD Kota Serang, politisi perempuan dari Partai Gerindra
ini telah sedikit mewarnai mainstream politik di mata perempuan. Wanita
berhijab ini pun kembali membuktikan keyakinan itu di ajang pemilu 2014 yang
kemudian mengantarkannya menjadi anggota DPRD Propinsi Banten dari partai yang
sama.
Wanita cantik ini mengaku optimistis suatu
saat akan semakin banyak kaum perempuan terjun ke dunia politik. “Politik itu
suatu keharusan, karena sesungguhnya dalam aktivitas sehari-hari kita bermain
politik. Hanya saja ruang lingkupnya yang berbeda,” tuturnya. Jadi intinya,
semua orang itu tidak bisa lepas dari dunia politik. Apapun profesi dan status
sosial seseorang, pasti melakukan aktivitas politik.
DUKUNGAN KELUARGA
Menjadi seorang politisi bagi perempuan tentu
memiliki konsekuensi terhadap keluarga, khususnya perihal waktu. Untuk itu
dukungan dari keluarga memiliki arti bagi Encop. Ketua DPC Gerindra Kota Serang
ini bersyukur karena mendapat support dari keluarga. “Kalau saya tipe Ibu yang
memberikan ruang terbuka bagi anak-anak untuk mendiskusikan segala sesuatu,
termasuk dalam urusan politikpun anak-anak sering mengutarakan pertanyaan,” aku
Encop.
Aktivitasnya dalam dunia politik membuuat
anaknya pun menjadi sensitif terhadap persoalan politik yang terjadi baik di
Banten maupun nasional. Menurut Encop, anak semata wayangnya yang masih duduk
di bangku SMP sering menanyakan persoalan politik, seperti perseteruan KPK dan
POLRI, kondisi jalan rusak dan masalah sosial politik lainnya.
“Suatu ketika
anak saya mempertanyakan fungsi Dewan perihal pengawasan. Saya sih bersyukur
saja karena memang kita tidak bisa lepas dari politik, siapapun dia dan
darimanapun mereka karena politik lekat dengan keseharian kita dalam
masyarakat,” katanya.
Penulis: Karnoto