Published On:Jumat, 26 Februari 2016
Posted by Unknown
Enan Nadia, Mantan Sekretaris di Hotel yang Mengelola Lembaga Penyelenggara Pilkada
Lalu seperti apa cerita Enan sampai bisa berkarir menjadi anggota disebuah lembaga yang konsen di politik? Padahal sebelumnya ia adalah Secretary General Manager di Patra Jasa Anyer Beach Hotel selama enam tahun? Berikut penuturannya kepada Karnoto, Chief in Editor Banten Family Magazine.
Assalamu’alikum, apa kabar Bu?
Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah kabar baik.
Bisa cerita awal mula memilih karir di Komisi Pemilihan Umum.
Sebuah anugerah bagi saya bisa bekerja sebagai anggota KPU Provinsi Banten. Sebelumnya, saya pernah bekerja di perhotelan selama kurang lebih enam tahun. Nah, selepas bekerja di Patra Jasa Anyer Beach Hotel selama enam tahun sejak tahun 1989 sampai 1994 saya mencoba pekerjaan lain, ketika itu saya sebagai Secretary General Manager.
Sebelumnya saya masih mencari-cari pekerjaan yang sesuai dengan bidang keilmuan yang saya peroleh di bangku pendidikan. Selama rentang waktu tahun 1994 -2003 saya sempat bekerja di beberapa tempat dan pernah menjadi tenaga guru honor. Sampai pada tahun 2003 saya membaca pengumuman di surat kabar tentang KPU, sebuah lembaga yang independen dan mandiri di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang membutuhkan orang-orang yang independen dan professional.Saya sangat antusias dan tertarik untuk tahu lebih banyak tentang KPU daerah, maka saya datangi Sekretariat KPU Kabupaten Serang yang waktu itu berada di di Jl. Ki Tapa Kota Serang. Mengingat salah satu persyaratannya adalah berdomisili di Kabupaten Serang (pada saat itu alamat di KTP saya masih Kabupaten Serang).
Namun
ada persyaratan lain yang cukup berat bagi saya sebagai orang baru
yaitu membuat makalah. Namun pada satu pasal di undang-undang tentang
penyelenggara pemilu yang mempertimbangkan keterwakilan perempuan.
Keberuntungan dan anugerah berpihak kepada saya sebagai representasi
keterwakilan perempuan di lembaga penyeleggara pemilu. Setelah mengikuti
tahapan seleksi yang ketat, akhirnya saya dinyatakan lulus menjadi
anggota KPU Kabupaten Serang. Sejak kapan persisnya bekerja di KPU?
Saya bekerja di KPU sejak tahun 2003, tepatnya bulan April 2003, saya tercatat sebagai anggota KPU Kabupaten Serang dengan masa kerja selama lima tahun (2003 s.d. 2008). Dan selanjutnya saya terpilih kembali menjadi anggota KPU Kabupaten Serang untuk periode 2008-2013. Merasa sesuai dan senang menjalani pekerjaan sebagai anggota KPU saya mengikuti seleksi untuk KPU Provinsi Banten periode 2013-2018. Alhamdulillah saya terpilih menjadi anggota KPU Provinsi Banten sampai saat ini.
Bekerja di KPU tentu memiliki dinamika tersendiri bagaimana Ibu menyikapinya?
Pekerjaan di KPU memang memiliki dinamika yang luar biasa, karena tidak hanya menangani permasalahan-permasalahan administratif melainkan juga melakukan pekerjaan-pekerjaan teknis pada setiap tahapan pemilu baik pemilu legislatif, pemilu presiden maupun pilkada.
Hal ini cukup menguras waktu karena dilakukan dari pagi sampai malam. Karena padatnya jadwal rutinitas, saya berusaha membagi waktu secara proposional antara pekerjaan dan keluarga. Saya memanfaat waktu libur dengan sebaik-baiknya untuk keluarga. Bagi saya waktu bersama keluarga yang mungkin tidak banyak menjadi waktu yang berkualitas untuk memberikan perhatian khususnya kepada anak-anak. Saya berusaha membangun rutinitas yang tidak mengganggu pekerjaan-pekerjaan yang menjadi prioritas baik di rumah maupun di kantor.
Bagaimana respon anak-anak ketika aktif di KPU?
Saya mulai bekerja sejak anak pertama saya berumur 1,3 tahun. Jadi anak-anak saya sudah memahami saya sebagai seorang ibu dan wanita bekerja. Mereka sudah terbiasa dengan rutinitas saya sehari-hari yang harus bekerja di luar rumah.
Namun ada kalanya mereka protes saat jadwal pekerjaan saya padat atau ketika ada tugas yang memaksa saya harus menginap dua atau tiga hari di luar kota. Protes dari anak-anak saya biasanya karena ingin sekedar makan bersama atau pada saat pembagian rapor mereka takut saya tidak mendampingi mereka.
Oh ya beberapa hari lalu kita memperingati Hari Ibu, sebagai wanita karir sekaligus Ibu, apa makna Hari Ibu menurut Anda?
Makna hari ibu bagi saya adalah sebuah momen untuk mengingat kembali peran para wanita kepada kodrat dan khitohnya. Ibu adalah sebuah peran yang mulia karena kemampuannya untuk melahirkan dan menyusui. Bagi saya menjadi seorang ibu adalah anugerah yang tidak ternilai. Menjalani peran sebagai seorang ibu menuntut kita untuk menjadi teladan yang baik bagi putra-putrinya sekaligus memberikan kasih sayang dan perhatian dengan perasaan lembut dan penuh cinta.
Pesan Anda untuk para perempuan yang memiliki peran ganda apa?
Pesan saya untuk para perempuan yang memiliki peran ganda seperti saya seorang ibu dan bekerja adalah berusahalah untuk menyimbangkan antara karir dan keluarga. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak dan masyarakat. Berikan yang terbaik untuk keluarga dan masyarakat yaitu mendorong pembuatan kebijakan yang responsif gender baik di bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan hal-hal lain yang sesuai dengan bidang masing-masing.
BIODATA ENAN NADIA
Nama Lengkap : Dra. Hj. ENAN NADIA
Tempat Lahir / Tanggal Lahir : Serang / 15 April 1963
Pendidikan : S1 Universitas Pasundan, Bandung
PENGALAMAN ORGANISASI
Pengurus Bidang Litbang Pramuka DKC Kabupaten Serang 1966 – 1997
Bendahara Litbang Senat FISIP Unpas : 1982 – 1986
Resimen Mahasiswa Kompi E Unpas Bandung : 1993 – 1997
Dewan Penasehat Pasundan Korda Banten:
Dewan Penasehat Pasundan Korda Banten
Dewan Penasehat Ikatan Alumni Unpas Bandung : 2010 – Sekarang
PENGALAMAN PEKERJAAN
Sekretaris GM Patra Jasa Motel Anyer : 1989 – 1994
Purchasing Dept. Project Mitsubishi Heavey Industry LTD Anyer: 1997
Anggota KPU Kabupaten Serang : 2003 – 2013
Anggota KPU Provinsi Banten: 2013 – 2018
