Published On:Sabtu, 27 Februari 2016
Posted by Unknown
Kisah Para Mantan Jurnalis; Dari Jadi Vokalis Sampai Stand up Comedian
Nasib seseorang terkadang di luar perkiraan, termasuk para jurnalis. Siapa sangka profesi wartawan justru mengantarkan mereka ke bidang lain. Mulai dari Comedian sampai menjadi vokalis group band ternama. Siapa saja mereka, para mantan wartawan yang beralih profesi berikut catatannya.
1. Dedi Lisan
Siapa sangka jika seorang jurnalis muda
yang karya jurnalistiknya bisa dituangkan dalam alunan musik, sebut saja
voklis Andra and The Backbone, Dedi Lisan yang dulunya seorang
jurnalis di Tabloid Soccer dan majalah Hai di tahun 2000-2006 mendadak
populer dikalangan anak muda dengan lagu-lagu yang dibawakannya bersama
mantan personil Dewa 19, Andra Ramadhan yang tergabung di Band Andra
And The Backbone.
Populer dengan 3 album telah dihasilkan,
Dedi Lisan pun direkomendasikan oleh mantan personil band Dewa, Ari
Lasso untukm mengisi posisi vokalis di Andra And The Backbone. Hingga
kini Dedi tetap menajdi populer dengan karya-karyanya dari jurnalis
menjadi musisi terkenal di Indonesia.
2. Soleh Solihun
Sosok unik dari Soleh Solihun dengan
banyolannya dilayar kaca ternyata dirinya pernah menjadi wartawan khusus
bidang musik di tahun 2004. Gaya spontan dan kocaknya di salahsatu
stasiun tv nasional, membuat Soleh Solihun mendadak populer ketika
dirinya main dalam sebuah layar lebar di “Cinta Brontosaurus” bersama
dengan Raditya Dika.
Mantan wartawan musik selama 7 tahun
inipun mengatakan jika pekerjaan sebagai wartawan merupakan hal yang
disukainya setelah mencoba profesi di berbagai bidang. Kecintaannya
terhadap musik membuat dirinya merasa luar biasa ketika ia bisa menjadi
pemburu berita musik.
Menyempurnakan hal tersebut dirinya pun
menjadi menjadi seorang stand up comedian dan akhirnya sering muncul di
televisi, sekaligus pembawa acara musik khususnya musik indie.
3. Jeremy Teti
Mengawali kariernya sebagai jurnalis
tahun 1994, pria kelahiran Atambua Nusa Tenggara Timur, Indonesia, 31
Maret 1968, menjadi pilihan kabarmakassar.com karena pernah mebuat heboh
dunia dengan menghentikan kariernya sebagai news anchor di stasiun
televisi swasta tahun 2013 dan nekat bekerja didunia entertainment.
Setelah video Jeremy Teti berjudul Jeremy Teti Nyanyi! – BBM Campuran
diunggah oleh Eka Gustiwana, bahkan dirinya sering diundang ke berbagai
stasiun televisi untuk diwawancarai.
Pembawa berita tengah malam ini yang
dengan gaya khasnya pun mendadak populer, bahkan yang lebih menghebohkan
pada tahun 2014, untuk pertama kalinya Jeremy Teti memenangkan
Panasonic Gobel Awards 2014 Kategori Presenter Berita & Talkshow
Berita setelah lima kali mengikuti nominasi namun tidak juga menang.
Hingga kini jeremi masih aktif dalam
sebuah program acara televisi dan tidak lagi membawakan berita seperti
profesi sebelumnya yang digeluti. Lepas dari kalangan artis dan dunia
hiburan, bahkan mantan jurnalis ini adalah para pejabat elit di
Indonesia berikut nama-nama pejabat pilihan kabarmakassar.com.
4. Johan Budi
Siapa yang tak kenal Johan Budi, pria
pemilik nama lengkap Johan Budi Sapto Prabowo kerap tampil dilayar kaca
saat dirinya menjabat sebagai juru bicara KPK kala itu dipimpin oleh
Abraham Samad. Bahkan mantan wartawan koran nasional ini pun sempat
menjabat plt Pimpinan KPK tahun 2015.
Tidak sampai disitu mantan Reporter dan
editor Majalah Forum Keadilan (1995-2000), saat ini menjabat sebagai
Juru Bicara Presiden RI, Joko widodo. Sosok Johan Budi mulai populer
karena dirinya saat itu menjadi Juru Bicara KPK selama 10 tahun dan
itulah yang kemudian melambungkan nama Johan Budi ditingkat nasional.
Bahkan ia menjadi satu-satunya juru bicara KPK yang aktif untuk lima
pimpinan KPK berbeda, mulai dari periode Taufiequrachman Ruki, Antasari
Azhar, Tumpak Hatorangan Panggabean (plt), Busyro Muqoddas dan Abraham
Samad.
5. Akbar Faizal
Populer dengan nada bicara yang tegas,
celotehnya yang lugas. Sosok Akbar Faizal menjadi pilihan
Kabarmakassar.com untuk jurnalis populer yang kini merubah nasib menjadi
politisi. Mantan jurnalis di media kampus UNM dan juga jurnalis di
Media nasional ini mendadak populer ketika dirinya sebagai anggota DPR
RI di komisi 3.
Peran Akbar Faizal mulai populer di
tengah sidang yang akan menentukan nasib Ketua DPR, Setya Novanto, atas
dugaan pelanggaran etik dalam kasus ‘papa minta saham’. Bahkan ditempat
kelahirannya di Sulawesi Selatan Akbar Faizal mulai mencuat sebagai
Calon Gubernur Sulsel 2018 mendatang.
6. Meutya Viada Hafied
Mantan reporter televisi nasional,
Meutya Viada Hafied pernah membuat heboh saat dirinya diculik dan
disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di
Irak. Kontak terakhir di stasiun Tv tempatnya bekerja pada 15 Februari,
tiga hari sebelumnya. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005.
Sebelumnya Presenter cantik tersebut sebelum ke Irak juga pernah
meliput tragedi tsunami di Aceh. Populernya Meutya saat kiprah reporter
cantik tidak hanya di media saja namun malah melintang dan populer juga
sebagai anggota DPR, bahkan Meutya memiliki karier politik yang sangan
baik dan mendapat tempat dibeberapa partai politik besar di Indonesia.
7. Dahlan Iskan
Karier Dahlan Iskan pun tak kalah
menarik dari para mantan jurnalis lainnya, sosok pria kelahiran Magetan,
Jawa Timur, 17 Agustus 1951, juga pernah menjadi wartawan majalah
Nasional sejak tahun 1982, bahkan kini Dahlan Iskan memimpin surat kabar
Nasional pula hingga sekarang.
Berawal dari Jurnalis, pria yang pernah
menjabat sebagai Dirut PLN inipun mendadak populer saat dirinya menjadi
Menteri BUMN di era Presiden SBY, bahkan pernah pula dicalonkan menjadi
Presiden dari salahsatu Parpol besar di Indonesia.
Bercerita Dahlan Iskan takkan ada
habisnya bahkan Dahlan memiliki histori mengharukan ketika bercerita
dirinya dibesarkan dalam lingkungan pedesaan dangan kondisi serba
kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan.
Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat
karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dahlan Iskan juga pernah menulis buku berjudul Ganti Hati pada tahun
2008. Buku ini berisi tentang pengalaman Dahlan Iskan dalam melakukan
operasi transplantasi hati di Tiongkok.
Penulis: Fritz Matic
Editor: Hexa
# kabarmakasar